Our social:

Selasa, 03 Januari 2017

POSITIVE MENTAL SURVIVAL.

Positive Mental Attitude Menjadi Prioritas Utama Dalam Survival.




Sharing lagi pengalaman Basic Course SSI di Nusa Kambangan
oleh Regar Haya
Stockdale Paradox & Penyangkalan

Mohon koreksinya Om Michael TheGuardian Angel
“Oh, that’s easy, the optimists. Oh, they were the ones who said, ‘We’re going to be out by Christmas.’ And Christmas would come, and Christmas would go. Then they’d say, ‘We’re going to be out by Easter.’ And Easter would come, and Easter would go. And then Thanksgiving, and then it would be Christmas again. And they died of a broken heart”
Itu adalah jawaban James Bond Stockdale saat ditanya mengenai siapa yang akan tidak berhasil keluar dari Vietnam. ‘Si Optimis’. Stockdale adalah salah satu dari sebelas ‘Alcatraz Gang’, tahanan perang zaman Perang Vietnam. Dia menghabiskan waktu 8 tahun di Hanoi Hilton.
Terkait konteks survival, kondisi yang dialami Stockdale saat itu adalah situasi survival. Situasi yang mengancam hidupnya. Tetapi dia menunjukkan bagaimana sikap mental yang positif dalam menyikapi situasi survival, se-brutal apapun itu. Dia menerima situasi itu, mempelajari dan memperbaiki situasi tersebut.
Kebalikan dari sikap positif itulah yang masih sering kita jumpai ketika dihadapkan dengan stressor, baik dalam situasi survival yang sebenarnya maupun dalam kehidupan sehari-hari. Cenderung kita untuk tidak menerima apa yang kita alami. “mengapa ini terjadi pada saya?”, “kenapa harus saya?” , “onde mandeh..baa lai den ko?ka manga den lai?” dan ini akan mempengaruhi tubuh kita dalam merespon kondisi yang kita alami. Kita akan mengalami panik, stress, bingung dan sampai menurunkan kondisi fisik tubuh. Seperti Om Gundul pernah cerita, ada seorang yang digigit ular jenis Proteroglypha. Korban sampai pingsan. Saat ular yang menggigit diperlihatkan ke Om Gundul, Om Gundul bilang bahwa si korban akan baik-baik saja. Dan setelah beberapa saat, dikasih susu hangat, korban kembali sadar. Inilah yang terjadi ketika kita merespon situasi dengan negative. Respon negative tersebut akan diteruskan oleh otak keseluruh tubuh sehingga daya tahan tubuh kita menurun drastic yang berakibat kita kaget dan pingsan.
Sikap optimis yang tidak dibarengi dengan kemampuan menerima situasi akan berujung fatal. Situasi tersebut akan mengalahkan anda. Optimis seperti inilah yang dimaksud Stockdale yang akan tidak keluar dari Vietnam, optimis yang cenderung ostrich approcach.
Tidak sedikit juga yang ketika mengalami situasi survival atau menghadapi stressor yang tinggi, kita berusaha menghibur diri sendiri. Menganggap situasi tersebut tidak akan berlangsung lama. Menganggap kita tidak sedang melakukan yang salah.“ah, paling cuma sebentar” , “sebentar lagi akan ada bantuan” , “gak tersesat kok.ntar juga ketemu jalan”dll. Tanpa kita sadari kita baru saja melakukan penyangkalan. Menyangkal bahwa kenyataannya kita sedang dalam situasi survival, akan ada bahaya/ancaman terhadapa kita, menyangkal bahwa kita sebenarnya tersesat. Sehingga dengan kita melakukan penyangkalan dalam arti kita tidak bisa menerima situasi tersebut, otak pun akan meresponnya dengan tidak tenang. Karena sebenarnya kita juga tidak tenang dengan kondisi tersebut. Hal ini bisa berujung kepada keputusasaan jika apa yang kita inginkan tidak terjadi..
Itulah mengapa positive mental attitude menjadi prioritas utama dalam survival. Karena otak adalah senjata utama dan yang paling ampuh dalam bertahan hidup.
Sadari bahwa kita dalam ancaman, terima itu dan coba perbaiki. Lihat tantangan itu secara objektif. Bangun mental positive yang bagus dan lakukan hal yang tepat (karena dalam situasi survival, hal yang benar tidak selalu tepat) berikutnya. Karena dengan belajar ilmu survival, kita mempersiapkan diri untuk menghindari situasi survival itu sendiri.
Always be ready because we never know

In Omnia Paratia









SSI.FB
google.com














0 komentar:

Posting Komentar